Monday, October 17, 2016

RANGKUMAN BAB 3 : IMAN KEPADA ALLAH

RANGKUMAN BAB III
IMAN KEPADA ALLAH SWT

PELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS X
SMA NEGERI 3 WAEAPO
 



A.    PENGERTIAN IMAN KEPADA ALLAH SWT
Menurut pengertian bahasa, kata iman adalah percaya atau membenarkan
Menurut ilmu tauhid, iman berarti kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati, diikrarkan secara lisan, dan direalisasikan dalam perbuatan.
Iman kepada Allah SWT adalah mempercayai atau meyakini akan adanya Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa dengan segala kemahasempurnaan-Nya.
Hukum beriman kepada Allah SWT itu adalah Fardu ‘ain.
B.     SIFAT-SIFAT ALLAH SWT DALAM AL-ASMA’UL HUSNA
1.      PENGERTIAN AL-ASMA’IL HUSNA
Al-Asma’ul Husna artinya nama-nama Allah yang baik  sebagai bukti akan keagungan-Nya.


 

2.      PENJELASAN 10 SIFAT ALLAH DALAM AL-ASMA’UL HUSNA

a.      AR-RAHMAN (Yang Maha Pemurah)
Dia melimpahkan rahmat-Nya kepada seluruh makhluk-Nya, tanpa pandang bulu. Seluruh umat manusia yang hidup di alam dunia ini, baik yang taat kepada Allah SWT dan berakhlak baik, maupun yang durhaka kepada-Nya dan berprilaku jahat, tetap mendapat rahmat Allah SWT.

b.      AR-RAHIM (Yang maha Penyayang)
Sifat Maha Pengasih dan Maha Penyayang Allah SWT terdapat dalam nama-Nya Ar-Rahim yang selalu dilimpahkan kepada seluruh hamba-Nya yang beriman secara tetap atau bersifat kekal.

c.       AL-QUDDUS ( Yang Maha Suci)
Allah SWT bernama Al-Quddus (Maha Suci) hal ini disebabkan, antara lain karena Zat Allah SWT itu maha tunggal, suci atau bersih dari sekutu, tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak ada yang setara dengan-Nya.

d.      AS-SALAM ( Yang maha Mensejahterakan)
Kesejahteraan Allah SWT itu Maha Sempurna, tidak ada kekurangannya, sasat dan celanya. Tidak ada Zat selain Allah SWT yang memiliki kesejahteraan sama dengan-Nya. Kesejahteraan atau keselamatan yang dimiliki umat manusia pada hakikatnya bersumber dari Allah SWT.

e.       AL-MU’MIN ( Yang Maha Memberikan Keamanan atau Yang maha Terpercaya )
Pada hakikatnya kehidupan yang aman atau sentosa yang dialami umat manusia, baik secara individu dan keluarga maupun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah merupakan pemberian Allah SWT.

f.       AL-ADLU ( Yang Maha Adil)
Tidak ada Zat selain Allah SWT yang memiliki keadilan sama dengan Allah SWT, apalagi melebihi-Nya. Adil meletakkan sesuatu pada tempat yang semestinya. Allah Maha adil, karena Dia selalu menempatkan sesuatu pada tempat yang semestinya, sesuai dengan keadilan-Nya yang Maha sempurna.

g.      AL-GAFFAR ( Yang Maha Pengampun)
Allah SWT bernama Al-Gaffar sebab Allah SWT Yang Maha Pengampun, yang memiliki kebebasan penuh untuk memberikan ampunan dosa kepada hamba yang dikehendaki-Nya. Allah SWT tentu akan mengampuni dosa hamba-Nya, apabila hamba-Nya itu mohon ampun kepada-Nya dan betul-betul bertobat. Sedangkan syarat-syarat bertobat adalah sebagai berikut:
·         Harus menghentikan perbuatan maksiat (dosanya)
·         Menyesali perbuatan dosa yang telah terlanjur dilakukannya.
·         Bertekad untuk tidak mengulangi lagi perbuatan dosanya dan tekadnya itu langsung dilaksanakannya.
·         Membaca istighfar dengan khsyuk dan benar-benar minta ampun dalam hatinya.

h.      AL-HAKIM ( Yang Maha Biijaksana )
Tidak ada Zat selain Allah SWT yang memiliki kebijaksanaan sama dengan Allah SWT, apalagi melebihi-Nya

i.        AL-MALIK ( Yang Maha Merajai )
Tidak ada raja yang memiliki kedudukan dan kekuasaan yang sama dengan Allah SWT, apalagi melebihi. Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha tinggi dan raja yang sebenarnya. Yang mengatur dan mengendalikan kerajaan-Nya sesuai dengan kehendak-Nya sendiri.

j.        AL-HASIB ( Yang Maha Membuat Perhitungan )
Allah SWT bernama Al-Hasib artinya Maha Membuat Perhitungan, yakni apa yang dilakukan oleh makhluknya selama hidup di dunia fana ini akan dimintai pertanggung jawabannya di hari perhitungan nanti.

Orang beriman yang menjadikan 10 sifat Allah dalam Al-Asma’ul Husna tersebut tentu akan bersikap dan berprilaku:
1.      Bersikap adil
2.      Menjadi orang pemaaf
3.      Bersikap bijaksana
4.      Menjadi pemimpin yang baik
5.      Selalu bermuhasabah (intropeksi diri)
6.      Berbuat baik dan berkasih sayang
7.      Menjadi mukmin yang bertakwa,
8.      Memlihara kesucian diri
9.      Menjaga keselamatan diri dan orang lain
10.  Berusaha menjadi orang yang terpercaya

11.  Memberikan rasa aman kepada sesama  

Sunday, October 9, 2016

RANGKUMAN AGAMA ISLAM BAB II KELAS X

PELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS X
SMA NEGERI 3 WAEAPO

RANGKUMAN BAB II
AL-QUR’AN SURAH AL-AN’AM: 162-163 DAN SURAH AL-BAYYINAH : 5
TENTANG KEIHKLASAN BERIBADAH

A.    SURAH AL-AN’AM: 162-163 TENTANG KEIKHLASAN BERIBADAH




KESIMPULAN
·        Suruhan ALLAH SWT kepada setiap individu manusia (Muslim dan Muslimah) untuk berkeyakinan bahwa shalatnya, hidupnya, dan matinya adalah semata-mata untuk Allah SWT.
·         Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya dan Pecipta, pemelihara serta pengatur alam semesta berikut segala isinya.
·         Suruhan Allah SWT kepada setiap individu manusia (Muslim/Muslimah) untuk berlaku ikhlas dalam berkeyakinan (berakidah), beribadah, beramal.

Prilaku atau sikap orang yang mengamalkan kandungan surah Al-An’am 162-163 :
·         Menyerahkan hidup dan matinya kepada Allah SWT.
·         Memelihara dan menjauhkan diri dari prilaku syirik (memohon kepada selain  Allah)
·         Melandasi ibadah dengan niat ikhlas untuk memperoleh ridho Allah semata


B.     SURAH AL-BAYYINAH : 5 TENTANG KEIHKLASAN BERIBADAH

 .

KESIMPULAN
Ayat di atas berisi perintah Allah SWT agar dalam meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan seluruh ajarannya dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah SWT semata dan untuk memperoleh ridho-Nya.

Kamus istilah
·     Riya’     : pamer atau memperlihatkan ibadah dengan maksud bukan karena Alah SWT.
·    Sum’ah : memperdengarkan ibadah dengan maksud bukan karena Allah SWT.

·   Ibadah :Menurut pengertian fuqaha ( para ahli fiqih) ibadah adalah segala ketaatan yang                          dikerjakan untuk mencapai keridaan Allah SWT dan mengharapkan pahala-Nya di akhirat.