RANGKUMAN BAB VI
KETELADANAN RASULULLAH PERIODE MEKAH
PELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS X
SMA NEGERI 3 WAEAPO
A. SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MEKAH
1. MASYARAKAT ARAB JAHILIYAH PERIODE MEKAH
Objek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabian
adalah masyarakat Arab jahiliyah, atau masyarakat yang masih berada dalam
kebodohan. Kebodohan masyarakat Arab waktu itu, terdapat dalam bidang agama,
moral dan hukum.
Kerusakan dalam bidang agama, saat itu
masyarakat Arab sudah menyimpang jauh dari ajaran agama Tauhid, mereka umumnya beragama Watsani atau
agama penyembah berhala.
Kerusakan dalam bidang moral, masyarakat Arab
jahiliyah telah menempuh cara-cara yang sesat, seperti :
·
Bila terjadi peperangan antar kabilah, maka
kabilah yang kalah perang akan dijadikan budak oleh kabilah yang menang perang.
·
Menempatkan perempuan pada kedudukan rendah
·
Memiliki kebiasaan buruk, yakni berjudi dan
meminum-minuman keras, berjudi, berzina, mencuri, merampok dan membunuh.
2. PENGANGKATAN NABI MUHAMMAD SAW SEBAGAI RASULULLAH
Pengangkatan Muhammad sebagai rasul Allah SWT,
terjadi pada tanggal 17 Ramadhan, 13 tahun sebelum hijrah (610 M) tatkala
beliau sedang bertahannus (beribadah selama beberapa malam dan
menjauhkan diri dai dosa) di Gua Hira, waktu itu belum genap berusia 40
tahun. Pengangkatan Muhammad sebagai
nabi dan rasul ditandai dengan turunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan
wahyu pertama yakni Surah Al-‘Alaq : 1-5.
Waraqah bin Naufal adalah seorang pemikir yang
telah berusia lanjut, beragama Nasrani, yang telah menyalin kitab Injil dari
bahasa Ibrani ke dalam bahasa Arab. Setelah Waraqah mengetahui semu peristiwa
yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW, ia berkata, “ itu adalah Namus (Jibril)
yang pernah datang kepada Nabi Isa.
Menurut sebagian ulama, setelah turun wahyu
pertama (Q.S Al-‘Alaq:1-5) tuurn pula surah Al-Mudassir :1-7 yang berisi
perintah Allah SWT agar Nabi Muhammad berdakwah menyiarkan ajaran Islam kepada
umat manusia.
Setelah itu tatkala Nabi Muhammad SAW berada
di Mekah (periode Mekah) selama 13 tahun (610-622 M), secara berangsur-angsur
telah diturunkan kepada beliau, wahyu berupa Al-Qur’an sebanyak 4726 ayat, yang
meliputi 86 surah. Surah-surah yang turun pada periode Mekah dinamakan Surah
Makiyah.
3. AJARAN ISLAM PERIODE MEKAH
a. Keesaan Allah SWT
Islam mengajarkan bahwa pencipta dan
pemelihara alam semesta adalah Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Umat manusia
harus beribadah atau menghambakan dirinya hanya kepada Allah SWT. Beribadah
selain kepada Allah SWT, termasuk ke dalam prilaku syirik, yang hukumnya haram
dan termasuk dosa yang paling besar.
b. Hari kiamat sebagai hari pembalasan
Islam mengajarkan bahwa mati yang dialami oleh setiap
manusia, bukanlah akhir kehidupan, tetapi merupakan awal dari kehidupan yang
panjang, yakni kehidupan di alam kubur dan di alam akhirat. Segala prilaku dan
perbuatan baik itu yang kebaikan ataupun kejelekan semua akan dimintai
pertanggung jawaban di hari akhir kelak.
c. Kesucian jiwa
Islam menyerukan umat manusia agar senantiasa
berusaha menyucikan jiwanya dan melarang keras mengotorinya.
Sungguh beruntung orang yang senantiasa
memalihara kesucian jiwanya, dan alangkah ruginya orang yang mengotori jiwanya
(Q.S Asy-Syams:9-10)
d. Persaudaraan dan persatuan
Islam mengajarkan bahwa sesama orang beriman adalah
bersaudara. Mereka dituntut untuk saling mencintai dan menyayangi. Rasulullah
SAW bersabda : “Tidak dianggap beriman seorang Muslim diantara kamu,
sehingga ia mencintai saudaranya, seperti mencintai dirinya (HR.
Bukhari, Muslim, Ahmad dan Nasa’i)
B. STRATEGI DAKWAH ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH
Tujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode
Mekah adalah agar masyarakat Arab meninggalkan kejahiliahannya di bidang agama,
moral dan hukum. Strategi dakwah Rasulullah SAW dalam berusaha mencapai tujuan
yang luhur tersebut sebagai berikut:
1. DAKWAH SECARA SEMBUNYI-SEMBUNYI
Cara ini
ditempuh oleh Rasulullah SAW karena beliau begitu yakin, bahawa masyarakat Arab
jahiliyah masih sangat kuat mempertahankan kepercayaan dan tradisi warisan
leluhur mereka. Sehingga mereka bersedia berperang dan rela mati dalam
mempertahankannya.
Dakwah secara
sembunyi-sembunyi dimulai Rasul dengan orang-orang yang berada di lingkungan
rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya. Diantaranya adalah:
·
Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah
wafat tahun ke 10 dai kenabian),
·
Ali bin
Abu Thalib saudara sepupu Rasul yang berusia 10 tahun),
·
Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasul wafat
tahun 8 H/625 M),
·
Abu Bakar As-Shiddiq (sahabat dekat Rasul dan
·
Ummu Aiman (pengasuh Rasul pada waktu kecil)
Berkat usaha dakwah Abu Bakar As-Shiddiq,
Beberapa sahabat dekatnya menyatakan diri masuk Islam , mereka adalah :
·
Abdul Amar dari Bani Zuhrah, kemudia namanya
berganti menjadi Abdurrahman bin Auf.
·
Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris
·
Utsman bin Affan
·
Zubair bin Awam
·
Sa’ad bin Abu Waqqas
·
Thalhah bin Ubaidillah.
Orang-orang yang masuk Islam pada masa dakwah secara
sembunyi-sembunyi, yang namanya sudah disebutkan di atas disebut Assabiqunal
Awwalun (pemeluk Islam generasi pertama)
2. DAKWAH SECARA TERANG-TERANGAN
Dakwah secara terang-terangan ini dimulai
sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelah turunnya wahyu yang berisi
perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. 2: 214-216
Tahap-tahap dakwah Rasulullah secara
terang-terangan ini antara lain sebagai berikut:
1. Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim untuk menghadiri jamuan
makan dan mengajak mereka agar masuk Islam.
2. Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada
dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa, yang
letaknya tidak jauh dari ka’bah.
3. Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk di luar
kota Mekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekah yang masuk Islah
antara lain:
·
Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum
Giffar.
·
Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair
terpandang dari kaum Daus.
·
Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk
Yatsrib (Madinah) yang datang ke Mekah untuk berziarah. Penduduk yatsrib secara
bergelombang telah masuk Islam di hadapan Rasulullah SAW. Gelombang pertama
tahun 620 M. Telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang,
Gelombang kedua tahun 621 M. Sebanyak 13 orang dan pada gelombang ketiga tahun
berikutnya lebih banyak lagi.
Pertemuan umat Islam yatsrib dengan Rasulullah SAW pada
gelombnag ketiga, terjadi pada tahun ke -13 dari kenabian dan menghasilkan Baitul
Aqabah. Isi Baitul Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat
Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi dan membela Rasulullah SAW.
3. REAKSI KAUM KAFIR QURAISY TERHADAP DAKWAH RASULULLAH
Kaum kafir Quraisy menolak dakwa Rasulullah
SAW, setelah berdakwah itu dilakukan secara terang-terangan. Sebab-sebab kaum
kafir Quraisy menentang dakwah rasulullah SAW menurut Prof. Dr. A. Shalaby
dalam bukunya sejarah kebudayaan Islam adalah:
a. Rasulullah SAW mengajarkan tentang adanya persamaan hak dan kedudukan
antara semua orang Q.S Al-Hujurot :13
Kaum kafir Quraisy merasa keberatan dengan seruan
Rasulullah karena mereka masih ingin memepertahankan tradisi perbudakan.
b. Islam mengajarakan adanya kehidupan setelah mati yakni kehidupan di alam
kubur dan alam akhirat. Kaum kafir
Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam tersebut, karena mereka merasa takut
dengan siska kubur dan siska neraka.
c. Islam melarang menyembah berhala, memperjual belikan berhala, dan melarang
penduduk Mekah dan luar Mekah berziarah memuja berhala, padaha itu semua
mendatangkan keuntungan di bidang ekonomi bagi mereka.
Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak
dan menghentikan dakwah Rasulullah bermacam-macam, antara lain:
·
Para budak yang telah masuk Islam, seperti:
Bilal, Amr bin Fuhairah, Ummu Ubais an-Nahdiyah, dan anaknya al-Muammil dan
Az-Zahirah disiksa oleh para tuannya di luar batas perikemanusiaan, bahkan
Az-Zahirah disiksa hingga mengalami kebutaan dan Ummu Amr binti Yasir, budak
milik Bani Makhzum disiksa oleh tuannya sampai mati.
·
Setiap keluarga dari kalangan kaum kafir Quraisy diharuskan menyiksa anggota keluarganya
yang telah masuk Islam.
·
Nabi Muhammad SAW sendiri dilempari kotoran
oleh Ummu Jamil (istri Abu Lahab) dan dilempari isi perut kambing oleh Abu
Jahal. Nama Asli Abu Jahal adalah Amr Abu al-Hakam, umat Islam mengganti nama
itu menjadi Abu Jahal yang artinya bapak kebodohan.
·
Kaum kafir Quraisy meminta Abu Thalib, paman
dan pelindung Rasulullah, agar Rasulullah menghentikan dakwahnya.
·
Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi
Muhammad SAW agar permusuhan diantara mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum
kafir Quraisy mengantu Islamdan menganut ajarannya (shalat dll), di saat lain
umat Islam menganut ajaran kaum kafir Quraisy dengan menyembah berhala.
Namun usul tersebut di tolak oleh Rasulullah SAW.
Setelah Abu Thalib (Paman Rasulullah SAW) dan Khadijah
(istri Rasulullah SAW) wafat, tepatnya tahun ke-10 dari kenabian (620 M),
Rasulullah degan ditemani anak angkatnya Zaid bin Haritsah pergi ke Thaif yang
terletak di sebelah timur kota Mekah.
Maksud Rasulullah SAW berkunjung ke Thaif adalah untuk
menyeru para pemimpin Bani Sakif dan kaumnya agar masuk Islam dan memberikan
perlindungan kepada NabinSAW dan umat Islam dari tekanan dan kekerasan kaum
kafir Quraisy. Namun pemimpin Bani Sakif bukan hanya menolak seruan dakwah
Rasulullah SAW, tetapi secara diam-diam menyuruh anak-anak dan para budak agar
berteriak mengusir Nabi Muhammad SAW dan Zaid bin Haritsah supaya mereka
meninggalkan kota Thaif.