PELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS X
SMA NEGERI 3 WAEAPO
RANGKUMAN BAB IV
BERPRILAKU TERPUJI

A. PENGERTIAN PRILAKU HUSNUZAN
Husnuzan artinya berbaik sangka, lawan katanya adalah su’uzan
yang artinya berburuk sangka.
Husnuzan termsauk akhlak terpuji karena akan
mendatangkan manfaat, sedangkan prilaku su’uzan termasuk akhlak
tercela karena dapat mendatangkan kerugian
Firman Allah dalam surah al-hujurot ayat : 12 tentang anjuran untuk menjauhi prilaku berprasangka:
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan berprasangka (kecurigaan), karena sebagian dari berprasangka itu
dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan
satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudha mati ? maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi Maha Penyayang (Q.S Al-Hujurot:12)
B. CONTOH-CONTOH PRILAKU HUSNUZAN
1. HUSNUZAN /BERBAIK SANGKA TERHADAP ALLAH SWT
Husnuzan terhadap Allah SWT artinya berbaik sangka bahwa
Allah SWT mahasempurna dan bersih dari segala sifat kekurangan.
a. Syukur
Menurut bahasa Syukur berasal dari Bahasa Arab yang
artinya terima kasih. La Menurut istilah, syukur ialah berterima kasih kepada
Allah SWT atas segalah nikmat yang telah diberikan kepada kita.
Nikmat Allah sangat banyak dan bermacam-macam,
diantaranya:
·
Nikmt karunia Allah yang bersifat jasmani dan
terdapat dalam diri manusia, seperti pancaindera, bentuk, dan susunan tubuh
manusia yang sempurna.
·
Nikmat yang bersifat rihani, sebagai anugerah
Allah SWT yang tidak ternilai harganya, antara lain roh, akal, kalbu, dan
nafsu.
·
Nikmat yang terdapat di luar diri manusia
sungguh sangatlah banyak, misalnya air, api, berbagai macam makanan dan
buah-buahan, anekan macam barang tambang dll.
Cara bersyukur dengan Allah :
·
Bersyukur dengan hati
·
Bersyukur dengan lisan
·
Bersyukur dengan amal perbuatan
·
Bersyukur dengan harta benda
b. Sabar
Setiap Muslim/Muslimah yang berprasangka baik
kepada Allah SWT, apabila dikenai suatu musibah seperti sakit, bencana alam dan
gagal dalam suatu usaha tentu akan bersabar.
Seseorang dianggap su’uzan terhadap Allah SWT,
misalnya tatkala ia mengalami kegagalan dalam suatu usaha, ia menduga Allah lah
penyebab kegagalannya, Allah tidak mendengar do’anya, Allah itu kikir, Allah
tidak adil dll.
2. HUSNUZAN/BERBAIK SANGKA TERHADAP
DIRI SENDIRI
a. Percaya Diri
Seorang yang percaya diri tentu akan yakin
terhadap kemampuan dirinya, sehingga ia berani mengeluarkan pendapat dan berani
pula melakukan suatu tindakan.
b. Gigih
Seseorang yang berbaik sangka terhadap
dirinya, tentu akan berprilaku gigih, karena ia yakin dengan berprilaku gigih
apa yang diinginkannya akan tercapai. Sikap dan prilaku gigih termasuk akhlakuk
karimah, yang hendaknya diterapkan antara lain dalam hal berikut:
1. Menuntut Ilmu
2. Bekerja mencari Rezeki Yang halal
3. Berinisiatif
3. HUSNUZAN/BERBAIK SANGKA TERHADAP
SESAMA MANUSIA
a. Kehidupan berkeluarga
Hubungan anak-anak dan orangtua hendaknya dilandasi
dengan prasangka baik dan saling pengertian. Anak-anak berbakti pada
orangtuanya dengan sikap terpuji dan menyenangkan hati kedua oarangtua. Orangtua
pun hendaknya memberi kepercayaan yang diperlukan anak untuk mengembangkan diri
dan melakukan hal-hal yang bermanfaat.
b. Kehidupan bertetangga
Kehidupan bertetangga hendaknya saling berprasangka baik
dan jangan saling mencurigai.
c. Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Sikap dan prilaku terpuji yang harus diwujudkan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara itu antara lain:
1. Generasi Tua menyayangi generasi muda
2. Sesam anggota masyarakat atau sesama warga negara hendaknya salingmenolong
dalam kebaikan.
No comments:
Post a Comment